Skip to main content

Selain Freeport, Megawati Juga Di Untungkan Atas Konflik KPK Vs Polri


Sebelumnya, diam-diam Pemerintahan Jokowi berikan perpanjangan izin ekspor konsentrat PT Freeport Indonesia. Artinya, di atas konflik KPK vs Polri ada kepentingan asing yang di selamatkan alias di untungkan.

Tapi, selain Freeport, ada seorang yang juga di untungkan atas konflik KPK vs Polri. Orang itu adalah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri.  

Seperti dilansir dari laman Inilah, bahwa konflik antara Komisi Pemberantasan Korupsi dengan Polri menjadi kontroversi. Konflik tersebut juga memunculkan berbagai macam spekulasi politik.

Pengamat Politik dari UIN Jakarta, Zaki Mubarak mengatakan, munculnya konflik antar kedua institusi penegak hukum itu tidak terlepas dari kepentingan PDI Perjuangan (PDIP) sebagai partai penguasa untuk mengamankan Megawati Soekarnoputri.

Zaki mengatakan, kasus Surat Keterangan Lunas (SKL) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang hendak diselidiki KPK menjadi pemicu kemarahan PDIP.

"Ini dalam rangka mengamankan Ibu Mega dari kasus BLBI, karena kabarnya sudah beredar untuk penuntasan hutang BLBI, mungkin ini ada kekhawatiran dari PDIP," kata Zaki, kepada Inilah, Jakarta, Rabu (28/1/2015).

Untuk itu, kata Zaki, PDIP melalui Megawati meminta Jokowi menunjuk Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri. Sebab, Budi sebagai mantan ajudan Megawati saat menjabat presiden.

"PDIP berkepentingan untuk memunculkan Pak BG sebagai Kapolri. Karena itu PDIP memaksa BG jadi Kapolri untuk mengamankan Ibu Mega," jelasnya.

Kedekatan Budi dengan PDIP, lanjut Zaki, dapat dibuktikan ketika pertemuannya dengan Ketua DPP PDIP, Trimedya Panjaitan jelang Pilpres 2014, di salah satu rumah makan.

"Kalau kita ingat waktu ada pertemuan antara Trimedya dengan BG, jadi publik sudah mengetahui, bahwa BG bagian dari tim pemenangan Jokowi," tegasnya. (Baca, Yuk Intip Operasi Hendropriyono Hancurkan KPK)

Ketua KPK Abraham Samad pernah menegaskan, tidak akan ragu memanggil mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi pemberian SKL BLBI.

Diketahui, SKL BLBI pertama kali dikeluarkan saat pemerintahan Presiden Megawati Soekarno Putri sesuai Inpres Nomor 8/2002 dan Tap MPR Nomor 6 dan 10.

Diketahui, Plt Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengadakan konferensi pers, Kamis (22/1/2015). Ia menyebut Samad melakukan pertemuan beberapa kali dengan elite partainya menjelang Pilpres 2014 lalu. Samad disebut hendak melakukan lobi politik agar dipasangkan dengan Jokowi saat Pilpres 2014.

Sehari setelahnya, Bareskrim Polri menangkap Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto dalam rangka pemeriksaan sebagai tersangka kasus dugaan memberikan keterangan palsu dalam sidang sengketa Pilkada Kotawaringin Barat di Mahkamah Konstitusi pada tahun 2010. Penangkapan ini berdasarkan laporan Sugianto Sabran yang juga sebagai politikus PDIP. [mes/sal]

Popular posts from this blog

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4...

Giliran Band Metal Sebut Jokowi "Palsu atau Pembohong"

Presiden Joko Widodo sangat menyukai musik metal. Dan bahkan banyak yang menilai kalau mantan walikota Solo itu punya citra sebagai anak metal. Dari mengaku suka band metal, ikut nonton konser rock dan sebagainya. Hal itu pun kemudian dikenal hingga ke seantero jagat. Namun citra Jokowi di mata dunia musik internasional sedikit ternoda, usai heboh eksekusi mati terhadap pelaku narkoba kelas kakap. Banyak band papan atas dunia semisal Napalm Death maupun Black Sabbath melayangkan kritik halus kepada Jokowi. Namun yang terbaru sedikit berbeda. Band metal asal Inggris; Carcass, meledek Jokowi lebih kasar. Di akun resmi Carcass, pada Rabu (29/4), foto Jokowi dengan t-shirt Napalm Death plus jaket hitam, diunggah disertai kalimat yang di sebagian kalangan anak metal dianggap merupakan hinaan. DEATH METAL. (Poser) Poser merupakan ejekan terhadap seseorang yang dianggap sebagai palsu atau pembohong. Poser bisa juga berarti istilah yang ditujukan kepada mereka yang hanya sekadar b...

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro......