Skip to main content

[Denial] Potret Pemuja yang Kecewa Dengan yang di Puja, "Move On ya" by @estiningsihdwi


Bismillahirrahmanirrahim.

Pada suatu masa di negeri antah berantah...

Di negeri itu diadakan sayembara pemilihan pemimpin.

Pemenang sayembara akan menjadi pemimpin di negeri yg kaya raya itu.

Pemenang sayembara yaitu calon yg mendapatkan suara terbanyak berdasarkan hasil polling sms, seperti #idol
:p

Berlomba-lombalah tim sukses mempromosikan kandidatnya.

Orang-orang pintar memprediksi bahwa pemenangnya adl tim sukses penguasa media dan produser sinetron.

Maklumlah, rakyat di negeri antah berantah itu doyan nonton sinetron dan suka berita heboh di media massa.

Begitulah, akhirnya direka sebuah cerita seperti dlm sinetron.
Dari wong cilik untuk wong cilik, begitu jargonnya.

Sebuah langkah berani membangun citra seseorang menjadi Nabi yg jauh dari dosa, disanjung dan dipuja.

Seperti sudah diduga, berkat kolaborasi penguasa media dan produser sinetron, pencitraan tokoh tersebut sukses.

Sukses pencitraan tokoh tsb membawanya menjadi pemimpin negeri yg kaya raya gemah ripah loh jinawi.

Tak alang kepalang bangganya para pendukung dan pemujanya.
Suara oposisi yg mengkritik dianggap pembangkangan.

Hanya para pemilih dan pemujanya yg dianggap sebagai rakyat, selain itu adalah 'orang-orang tidak jelas'.

Hari berganti hari, kebijakan demi kebijakan diambil oleh sang pemimpin.
"Rakyat" kian susah hidupnya.

Jangan ditanya tentang bagaimana nasib 'orang-orang tidak jelas'.

Disatu sisi tidak berharap pd pemimpin negeri itu, disisi lain paham bila kondisi negara kian terpuruk. 'Orang2 tdk jelas' sudah siap-siap.

Baiklah...
Kita tdk akan membahas 'orang-orang tidak jelas' yg sudah siap dgn kondisi terpuruk, saya yakin mereka cepat sekali MOVE ON.

Bagaimana nasib "Rakyat" pendukung sang pemimpin ala sinetron itu?
Bagaimana kondisi kejiwaannya?

Bagaimana 'Rakyat' move on dgn gejala FRUSTASI MASSAL karena pemimpin tdk sesuai harapan?

Mari kita lihat, seberapa jauh mereka menempuh langkah-langkah move on, atau justru malah tdk move. :(

Paling tidak ada 5 tahap move on, yaitu DENIAL, ANGER, BARGAINING, DEPRESSION dan ACCEPTANCE.


Bisa jadi tdk perlu melewati tahap-tahap itu, langsung ACCEPTANCE.
Bisa jadi harus melewati tahap 2,3,4,5.
Tergantung KEDEWASAAN MENTAL.

Tahap DENIAL ~ Seseorang menyadari pemimpin pujaannya memang tak layak, namun Ia menyangkal, menolak kata hati dgn aneka rasionalisasi.

Tahap DENIAL mrpk tahap yg sangat berat. Hal pertama yg harus dilalui adalah MENGHINDARI REALITA yg tidak MENYENANGKAN.

Tahap DENIAL bisa lama, bisa juga tidak.
Semakin banyak menyangkal semakin susah berubah, semakin susah move on.

DENIAL yg terus menerus tentu saja buruk, bisa menyebabkan GANGGUAN JIWA.
Semakin susah memisahkan antara realita dan yg bukan.
Hati-hati!

Contoh DENIAL.
Sekumpulan orang tenar pemuja rame-rame menyatakan:
"Pemimpinku pujaanku, salah benar dirimu, kau adl kebenaran dlm nuraniku"

Biasanya DENIAL lebih banyak dilakukan oleh orang-orang yg memang hidup di dunia pencitraan.

Para 'pencitra' tidak mau citranya ikut terusik dengan merosotnya pamor sang pemimpin.

Hal yg dapat dilakukan para pencitra adl bekerja sama dgn media utk membela sampai titik darah penghabisan.
Sebetulnya pertaruhan yg berat.

#Ehm

Tahapan berikutnya adalah tahap ANGER.

Tahap ANGER, marah, tak jelas marah pada siapa. Semua kondisi yg dirasa tak nyaman membuat MARAH.

Contoh ANGER.
Para pendukung mulai memaki-maki di sosmed, semua dimaki. Bahkan, bawahan pujaannya juga ikut dimaki.

"Kok begini begitu, jangan-jangan si anu begini sianu begitu".
ANGER membawa ~>>> Saling curiga!

Biasanya ANGER terjadi pada pendukung tulus yg kecewa.
Merasa sudah berkorban banyak hal tanpa mengharap imbalan namun usahanya sia-sia.

Walau banyak pula yg masih di tahap DENIAL tapi pura-pura ANGER. :p
#Selingan

Tahap marah akan dilewati dan mulailah tahap...

#Ehm.

Tahap BARGAINING... Mulai tawar-menawar.

Biasanya BARGAINING terjadi pada orang-orang yg punya posisi tawar dgn pemerintah, entah apa kedudukannya / kemampuannya.

Contoh BARGAINING.
Bagaimana kalau pejabat yg itu diganti supaya kerja pemimpin lebih efektif?
Gimana kalau begini?
Gimana kalau begitu?

#Ehm

Tahap DEPRESSION, depresi.
Ia mulai merasa tdk ada lagi jalan keluar selain kehancuran.

Bagai tikus terkurung dalam kotak, bingung...
Tidak bisa mencari jalan keluar, semua digigit.

Contoh DEPRESSION.
Para selebtwit pendukung mulai meracau tak karuan di sosmed, kadang kicauannya mengundang senyum simpul dan gelak tawa.

Bermaksud nyinyir tapi malah keplintir sendiri, betapa kasian orang-orang depresi itu.

Biasanya DEPRESSION dialami oleh pendukung yg tidak kebagian "jatah".
Kita doakan saja semoga depresinya tdk berlanjut lebih parah.

#Ehm,

Tahap ACCEPTANCE ~ Menerima keadaan apa adanya, jujur pada diri sendiri dan mengakui bahwa Ia telah salah menentukan pilihan.

Contoh ACCEPTANCE.
Para pendukung legowo menyadari akan ketidaklayakan.
Mendukung mekanisme yg benar.
Bukan leading issue via media.

Biasanya terjadi pada kalangan tulus yg cerdas lagi bijaksana. :)
Salut!

Eh... Ini di negeri antah berantah lho. :)
#Selingan

Genap 100 hari sang pemimpin berkuasa di negeri antah berantah, para pendukungnya menyuarakan hari berkabung nasional. :(

Tagar #PendukungBerkabung mewarnai trending topic.
Di TT sosmed negeri antah berantah. :p

Para pendukung dgn kondisi kejiwaan masing2:
Denial, Anger, Bargaining, Depression, Acceptance.
Mereka berkabung dg persepsi masing-masing.

Yang sedang DENIAL, mungkin sedang cemas popularitasnya bakal pudar.

Yang sedang ANGER, mungkin sedang khawatir tidak bisa nyombong lagi.

Yang sedang BARGAINING, mungkin sedang ketakutan "jatah"nya disamber orang.

Yang baru DEPRESSION, mungkin lagi bertransformasi jadi psikopat dan mencari "rayahan" baru.

Yang sudah ACCEPTANCE, mungkin baru berkontemplasi menenangkan pikir.

Harapan..
Yg Denial langsung acceptance.
Yg Anger langsung acceptance.
Yg Bargaining langsung acceptance.
Yg Depression langsung acceptance.

Terima saja kalau merasa melakukan kesalahan.

Saya yakin para pendukung pemimpin di negeri antah berantah ingin segera MOVE ON.

MOVE ON demi siapa? Bukan demi siapa-siapa.
Demi diri sendiri agar tidak bergangguan jiwa.

MOVE ON demi siapa? Bukan demi siapa-siapa.
Demi negerinya, supaya masih ada yg diwariskan pada anak cucu tercinta.

Mohon maaf bila ada kesalahan & pilihan kata yg kurang berkenan.
Saya yakin sahabatku yg lurus nan cerdas bisa mengerti.

Demikian.
Allahu Akbar!

*kultwitt : @estiningsihdwi

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,