Tim Independen memberikan saran tegas kepada Presiden Jokowi dalam menyelesaikan kisruh KPK-Polri.
Tim yang diketuai Ahmad Syafi'i Ma"arif itu meminta Presiden tidak melantik Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri.
"Usulan kami, BG (Budi Gunawan) jangan dilantik. Harus ada calon baru. Kapolri gimana kok tersangka," ucap Syafi'I Ma'arif usai menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (28/1).
Kata Buya Syafi'i, demikian ia kerap disapa, ada beberapa pihak yang menyarankan BG dilantik dulu kemudian diberhentikan. Tim Independen tidak setuju dengan usulan.
"Bagaimana kalau dia nanti menyusun kekuatan, tidak mau diberhentikan? Saran kami bulat, BG jangan dilantik," jelasnya.
Respons Jokowi saat menerima saran itu baik. Menurut Buya, Jokowi akan mempertimbangkan saran yang disampaikan tim.
"Akan dipertimbangkan. Pokoknya secepatnya. Mudah-mudahan bulan ini selesai," tandas mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini.
Ternyata, Pencalonan Komjen BG Bukan Insiatif Jokowi Terkonfirmasi
Pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri bukanlah inisiatif pribadi Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata memang benar adanya.
Hal ini dikonfirmasi Ketua Tim Independen Buya Syafii Ma'arif.
"Pengajuan BG (Budi Gunawan) bukan inisiatif presiden. Dia (Presiden) tadi memang tidak bilang begitu. Tapi, ini benar. Saya dapat informasi bagus," ujar mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini usai menghadap Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (28/1).
Lalu, inisiatif siapa? Buya tidak mau bicara secara gamblang. "Itu sudah rahasia umum. Anda sudah tahu lah," imbuhnya.
Apakah dari PDI Perjuangan dan Megawati? Buya tidak membenarkan tapi tidak membantahnya. "Pokoknya, kalau bacaan saya, yang mengusulkan bukan datang dari Presiden," tandasnya.
Karena itu, dengan adanya kisruh dalam pencalonan Budi, Buya berharap presiden bisa bersikap tegas. "Harus ada suara dari Istana secepatnya. Saya harap bulan ini sudah selesai," tandasnya. [rmol]
Tim yang diketuai Ahmad Syafi'i Ma"arif itu meminta Presiden tidak melantik Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri.
"Usulan kami, BG (Budi Gunawan) jangan dilantik. Harus ada calon baru. Kapolri gimana kok tersangka," ucap Syafi'I Ma'arif usai menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (28/1).
Kata Buya Syafi'i, demikian ia kerap disapa, ada beberapa pihak yang menyarankan BG dilantik dulu kemudian diberhentikan. Tim Independen tidak setuju dengan usulan.
"Bagaimana kalau dia nanti menyusun kekuatan, tidak mau diberhentikan? Saran kami bulat, BG jangan dilantik," jelasnya.
Respons Jokowi saat menerima saran itu baik. Menurut Buya, Jokowi akan mempertimbangkan saran yang disampaikan tim.
"Akan dipertimbangkan. Pokoknya secepatnya. Mudah-mudahan bulan ini selesai," tandas mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini.
Ternyata, Pencalonan Komjen BG Bukan Insiatif Jokowi Terkonfirmasi
Pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri bukanlah inisiatif pribadi Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata memang benar adanya.
Hal ini dikonfirmasi Ketua Tim Independen Buya Syafii Ma'arif.
"Pengajuan BG (Budi Gunawan) bukan inisiatif presiden. Dia (Presiden) tadi memang tidak bilang begitu. Tapi, ini benar. Saya dapat informasi bagus," ujar mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini usai menghadap Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (28/1).
Lalu, inisiatif siapa? Buya tidak mau bicara secara gamblang. "Itu sudah rahasia umum. Anda sudah tahu lah," imbuhnya.
Apakah dari PDI Perjuangan dan Megawati? Buya tidak membenarkan tapi tidak membantahnya. "Pokoknya, kalau bacaan saya, yang mengusulkan bukan datang dari Presiden," tandasnya.
Karena itu, dengan adanya kisruh dalam pencalonan Budi, Buya berharap presiden bisa bersikap tegas. "Harus ada suara dari Istana secepatnya. Saya harap bulan ini sudah selesai," tandasnya. [rmol]