Skip to main content

Konflik KPK vs Polri Berhasil Bikin Calon Investor Lari Lagi




Kisruh antara dua institusi negara yang memiliki tugas pokok dan fungsi (tupoksi) penegakkan hukum mendapat perhatian penuh dari dunia usaha, khususnya calon investor dan para investor.


Apalagi, perseteruan itu memperoleh publikasi luas dari media asing. Buntutnya, calon investor pun enggan masuk, bahkan mereka yang sudah masuk pun berniat hengkang melihat tidak adanya kepastian hukum di Indonesia.


"Perseteruan dua institusi yang memiliki tupoksi menegakkan hukum mendapat perhatian dari dunia usaha khususnya calon investor dan para investor. Apalagi masalah ini diliput olkeh media asing dan sangat mengancam iklim investasi kita," kata Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang di Jakarta, Senin (26/1).


Menurut Sarman, jika polemik berkepanjangan antara Polri dan KPK tak bisa diselesaikan dengan cepat,  bisa berimplikasi mengancam kepastian hukum yang dinilai tidak jelas. Karena itu, Kadin pun berharap Presiden Jokowi bersikap tegas dan cepat, karena masalah yang terjadi menyangkut kredibilitas dari dua organ negara yang strategis.


"Investor akan ragu dan khawatir masuk ke Indonesia bahkan yg sudah masukpun tidak tertutup kemungkinan akan hengkang jika melihat lembaga penegak hukum kita juga berseteru hannya karena kepentingan sesaat," imbuhnya.


Seharusnya, kata Sarman, dua lembaga penegak hukum Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)  saling bersinergi, saling memperkuat dalam rangka menegakkan hukum dan pemberantasan korupsi. Bukan sebaliknya saling menjatuhkan seperti yang disaksikan saat ini.


"Bagi dunia usaha ini merupakan catatan hitam akan institusi penegak hukum kita dan berharap agar aturan ditegakkan dan kepentingan bangsa di utamakan," pungkasnya. [ysa/rmol]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,