Protes berbagai elemen masyarakat atas pernyataan Menteri Koordinator Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno disampaikan melalui sosial media dan unjuk rasa.
Tedjo mengeluarkan pernyataan yang dianggap tidak bijak terkait kisruh antara Komisi Pemberantasan Korupsi dengan Kepolisian Indonesia sehubungan pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri.
Dari catatan Tempo, setidaknya ada empat pernyataan Menteri Tedjo yang dianggap kontroverisal. Pertama saat Tedjo meragukan kebenaran dugaan kasus korupsi yang disidik KPK, termasuk soal rekening gendut Komisaris Jenderal Budi Gunawan. Menurut dia, kepolisian adalah lembaga hukum yang kredibel dan patut didengar. "Lagi pula, apakah KPK pasti benar?" ujar dia.
Kedua, Tedjo menyatakan kalau KPK ingin menggagalkan Budi Gunawan sebagai Kepala Polri. "Ini kelihatan sekali, seolah-olah hanya ingin menggagalkan Budi Gunawan. Kalau memang bukti sudah ada, ayo, segera diproses," kata Tedjo.
Ketiga, Tedjo menilai KPK kekanak-kanakan. Menteri Tedjo mengatakan KPK melanggar kesepakatan dengan kepolisian untuk tidak mengeluarkan pernyataan tendesius. "Jangan membakar massa (dengan orasi) 'Ayo rakyat. Kita harus begini-begitu’ Pernyataan itu adalah sikap kekanak-kanakan," ujar Tedjo. (Baca, Selain dilaporkan Polisi, Menteri Tedjo diminta mundur)
Keempat, Tedjo menyesalkan adanya pergerakan massa di Komisi Pemberantasan Korupsi yang juga diliput berbagai media massa nasional. Menurut Tedjo, KPK akan kuat bila justru didukung konstitusi yang berlaku."Bukan dukungan rakyat yang enggak jelas itu," kata Tedjo di kompleks Istana Negara, Sabtu, 24 Januari 2015. [tempo]