Skip to main content

Manuver Hasto Untuk Jauhkan Megawati dari Skandal BLBI?


Manuver Hasto Kristianto, Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, membongkar isi pertemuannya antara dirinya denganKetua KPK  Abraham Samad beberapa waktu menjelang pemilihan presiden, mau tidak mau memunculkan berbagai spekulasi.

Salah satu pertanyaan yang diajukan adalah motif di balik aksi buka-bukaan Hasto itu? Apakah melulu soal pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri, atau ada soal lain yang disembunyikan?

Pertanyaan lain adalah apakah manuver Hasto itu atas restu sang ketua umum partai, Megawati Soekarnoputri, atau Hasto main sendiri.

Tjahjo Kumolo, mantan Sekjen PDIP yang kini adalah Menteri Dalam Negeri, dan Andi Widjajanto yang kini adalah Kepala Bappenas, membantah pengakuan Hasto.

Kata Tjahjo, Abraham Samad tak pernah masuk dalam bursa cawapres untuk mendampingi Jokowi. Sementara Andi yang saat itu paling sering mendampingi Jokowi meragukan Samad bisa bergerak sendirian tanpa pengawalan.

Hasto tak menyertakan bukti saat menyampaikan cerita ini. Dia mengatakan, bukti-bukti yang dia punya akan diserahkan kepada Komite Etik KPK.

Karena masih kabur benar dari sudut pandang ini, maka tak dapat dihindarkan bermunculan spekulasi lain.

Misalnya, serangan Hasto pada KPK dan Abraham Samad dikaitkan dengan keinginan lembaga anti rasuah itu menjamah Mega dalam kasus Surat Keterangan Lunas (SKL) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Abraham Samad, pada bulan Juli tahun lalu, dua hari setelah Pilpres 2014, sempat mengatakan KPK akan memeriksa Mega dalam skandal warisan Orde Baru itu.

"Kita sudah panggil JK, panggil Boediono di kasus lain. Apalagi Mega dia kan sudah mantan (Presiden)‎," kata Samad kepada wartawan di Gedung KPK, Jakarta. "Habis lebaran ekspose. Karena (penyelidikan) sudah lama, tadi saya panggil penyelidiknya untuk bilang itu," sambung Abraham. (Baca: BG Tersangka, Megawati Terancam)

Tetapi apakah benar aksi buka-bukaan Hasto ada kaitannya dengan rencana KPK memeriksa Mega dalam kasus BLBI?

Kita tunggu babak selanjutnya, setelah Hasto menyerahkan apa yang dia sebut sebagai bukti-bukti pertemuan dan pembicaraan antara dirinya dan Abraham Samad, kepada Komite Etik KPK. [dem/rmol]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,