THE fool’s talk brings a rod to his back, but the lips of the wise protect them . Di dalam mulut orang bodoh ada rotan untuk punggungnya, tetapi orang bijak dipelihara oleh bibirnya. Bangsa ini dalam kondisi karut marut. Centang parenang. Tak beres. Ganjil. Sumbang dan banyak anomali-anomali yang bergerak jauh dari koridor yang dianggap benar oleh publik. Orang yang dianggap dan diharapkan menegakkan sesuatu, malah merobohkannya. Lembaga yang harusnya menyejahterahkan, malah menyengsarakan. Alamak, kacau nian ini negeri. Inilah pangkal bala, kita jadi pemarah. Sedikit-sedikit marah, tetapi marahnya tak sedikit. Kalau sudah marah, keluar berbagai ocehan, cacian dan makian. Tanpa penghambat, kata-kata yang melukai perasaan meluncur dari mulut. Emosi kita tersulut melihat keadaan yang memprihatinkan. Kita bengis. Kita serang yang mana-mana kita anggap biang kerok. Kita kata-katai sesuka hati kita. Kita hujat seenak perut. Sampai kita merasa puas. Saking puasnya ketika lupa kapasit
Mengabarkan Dengan Hati