Skip to main content

Megawati Yang "Haus Panggung" di KAA, Ridwan Kamil Yang di Fitnah


Aneh, tapi inilah yang terjadi. Padahal di acara Konferensi Asia Afrika ke 60 yang lalu sangat jelas Megawati Soekarnoputri yang coba cari panggung dengan berjalan di barisan pemimpin negara. Publik bertanya, sebagai apa megawati berada di barisan tersebut? Pasalnya, banyak mata yang merasakan aksi Mega itu membuat rusak suasana tapak tilas KAA di Bandung tersebut. Sadarkah Mega?

Diketahui, sebagai Presiden, Jokowi benar-benar di permalukan oleh Megawati, mengapa? Karena sewaktu acara Kongres PDIP IV di Bali April 2015 yang lalu, Jokowi tidak di berikan "panggung" oleh Megawati. Namun di acara KAA, Mega malah seperti orang yang kehausan "panggung".

Wajar publik sentimen dan mengkritisi Megawati, karena tidak ada penjelasan yang jelas bagi publik: Mengapa Mega ada pada barisan pemimpin dunia di acara napak tilas KAA ke 60 di Bandung? Jawaban belum di dapatkan publik atas aksi Mega yang haus panggung di KAA sampai sekarang.

Nah yang mengejutkan, akhir-akhir ini malah muncul sebuah fitnah yang mengarah kepada Walikota Bandung Ridwan Kamil. Sejumlah pihak menuding Kang Emil memanfaat ajang KAA ke 60 sebagai panggung pencitraan bagi dirinya. Sontak saja, beliau tidak terima dengan tudingan tersebut.

Dilansir Rol (9/5/15), Wali Kota Bandung Ridwan Kamil merasa kecewa usahanya untuk menyukseskan puncak peringatan Konferensi Asia Afrika dianggap sebagai sebuah pencitraan. Padahal, Ridwan hanya berharap agar peringatan tersebut dapat berjalan dengan memuaskan.

"Ngebelain harga diri saya dikorbankan untuk jaminan kontraktor, tugas dari Presiden saya laksanakan, eh disebut panggung pencitraan," ujar Ridwan kecewa saat ditemui di Pendopo Jalan Dalem Kaum, Jumat malam (8/5).

Wali Kota Bandung ini juga menepis tegas isu yang menyatakan ia menggunakan 'tim khusus' untuk upaya pencitraan selama KAA. Ridwan menyatakan selama ini ia sendiri yang mengunggah kabar mengenai KAA di media sosial. Foto-foto yang ia unggah di sosial media pribadinya pun merupakan miliknya sendiri.

"Fitnah itu," terang Ridwan.

Wah-wah, ini kok jadi begini ya? Megawati yang sudah jelas-jelas memanfaatkan momentum KAA di Bandung sebagai ajang pencitraan, kok malah Ridwan Kamil yang di fitnah. Sungguh terlalu!

[JK Sinaga]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,