Skip to main content

Seperti Tanpa Beban, Jokowi Buat Janji Lagi Kepada Buruh Soal Kesejahteraan



Aksi May Day 1 Mei 2015 lalu menyimpulkan bahwa Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla kebijakannya tidak berpihak kepada buruh.

"Kita sudah tidak bisa percaya kepada elit berkuasa, dari yang berkuasa dan mulai berkuasa, dari yang berganti presiden, menteri, DPR tetap saja rakyat temasuk buruh masih saja sengsara," kata Michael Sekjen Federasi Pewrjuangan Buruh Indonesia (FPBI) sembari berteriak menggunajan pengeras suara, dilansir beritajatim (1/5).

Banyak aksi protes buruh pada May Day yang lalu. Bahkan Politisi PDI Perjuangan juga di kabarkan protes juga kepada Jokowi dan ikut turun kejalan bersama buruh. Terlepas hal itu apakah pencitraan atau tidak.

Artinya, Presiden Jokowi di nilai lalai menepati janji-janjinya kepada buruh. Meski demikian, mantan Walikota Solo itu dikabarkan mengumbar janji - lagi - kepada buruh beberapa hari yang lalu.

Dilansir Okezone (4/5), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempunyai banyak cara untuk menyejahterakan para buruh. Untuk itu, dirinya akan membuat suatu aturan dalam pembangunan kawasan industri untuk memberikan fasilitas yang layak agar buruh sejahtera.


Ungkapan ini disampaikan Jokowi saat Peresmian Pembukaan Kongres VII Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), di Ruang Serbaguna, Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (4/5/2015).

'Pembangunan fasilitas di kawasan industri, saya rasa sedang saatnya dibuat aturan baik mengenai fasilitas seperi transportasi hingga kesehatan di kawasan industri. Ini harus jadi kewajiban sehingga beban dari rumah ke tempat kerja yang pernah saya hitung, karena lebih sebulan sampai Rp400 ribu-Rp600 ribu. Ini bisa terkurangi," tegas Jokowi.

Jokowi menambahkan, hal lainnya yang dapat menyejahterakan para buruh adalah meminimalkan biaya sewa perumahan yang semakin meningkat setiap tahunnya, terutama di kota-kota besar.

"Perumahan juga, rumah sewa misalnya sebulan berapa di Jakarta, paling angka-angka itu harus dikeluarkan. Beban-beban itu akan kurangi upah yang diberikan perusahaan," paparnya.

Untuk itu, saat ini pemerintah dalam menyejahterakan para buruh tengah membuat Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) mengenai kenaikan upah setiap tahun sekali.

"Ini tugas pemerintah, tapi butuh proses, butuh waktu, beri kesempatan saya bekerja ke arah yang tadi saya sampaikan, yang paling penting, saya bisa terus berhubungan dengan presiden saudara-saudara (buruh), pimpinan saudara semuanya," tukasnya. [sal]

Popular posts from this blog

Alamak! Bentuk Tim Independen, Jokowi Bikin Konflik KPK vs Polri Makin Rumit

Aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat tim independen untuk memediasi konflik KPK dan Polri bukan memberikan solusi, tetapi menambah polemik dan masalah menjadi rumit. "Pembentukan tim independen bukanlah solusi tapi akan membuat polemik ini makin kusut dan berliku," tegas dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Masnur Marzuki, kepada wartawan, Selasa (27/1). Menurutnya, terdapat beberapa alasan tim independen tak dibutuhkan. Pertama, belum ada dasar hukum yang jelas pembentukan tim tersebut apakah keppres atau dasar hukum teknis lainnya. "Karena bila tidak dibekali dasar hukum yang jelas, tim tidak akan efektif bekerja menggali fakta dan memanggil para pihak," katanya. Kedua, Presiden seperti tidak belajar dari pengalaman sebelumnya bahwa selama ini pengelolaan negara menjadi tidak efektif karena terlalu banyak tim yang nomenklaturnya tidak jelas dan justru tumpang tindih dengan lembaga atau institusi yang

Contact

Kritik, saran atau pemasangan iklan bisa dikirim ke email maidany@gmail.com. Tulis di subjek : Kritik, Saran atau Iklan. Terima Kasih Redaksi

Gagal Jadi Menteri Jokowi, Rieke Diah Pitaloka Kini Resmi Cerai dengan Suami

Dulu sempat tersiar kabar, Rieke Diah Pitaloka (Oneng) akan di jadikan menteri dalam kabinet kerja Jokowi. Isu yang berkembang - saat itu - adalah Menteri Tenaga Kerja danTransmigrasi Indonesia. Tapi dalam pengmuman kabinet kerja Jokowi, nama "Oneng" tak ada disebutkan. Yang terjadi, Politisi PDIP tersebut bukan saja gagal jadi menterinya Jokowi. Resmi bercerai dengan suami membuat Rieke juga gagal membangun mahligai rumah tangganya. Dilansir laman Detik (24/3), kabar mengejutkan datang dari artis sekaligus politikus Rieke Diah Pitaloka. Ia ternyata telah bercerai dengan sang suami, Donny Gahral Adian. Isu keretakan rumah tangga Rieke dan Donny memang sudah lama terdengar, bisa dibilang sejak pertengahan tahun lalu. Kabar tersebut ternyata bukan gosip belaka. Saat ini, keduanya sudah resmi bercerai. Hal itu dikonfirmasi oleh Humas Pengadilan Agama Depok, Jawa Barat, Suryadi. "Iya, benar (telah cerai)," ucap Suryadi kepada detikHOT lewat pesan singkat,