Skip to main content

[Ekonomi Terpuruk] JK Salahkan Ekonomi Global, Istana Salahkan SBY


Karena sibuk mencari kesalahan, akhirnya pemerintahan Jokowi berbeda pendapat soal apa yang jadi penyebab melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kwartal I 2015. Diketahui bahwa ekonomi Indonesia di kuartal I-2015 melambat menjadi 4,7%. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi turun pada titik rendah.

"QI 2011 pertumbuhan ekonomi sempat mencapai 6,48%, Q3 2014 turun 4,92% dan Q1 2015 turun menjadi 4,71%,” kata Kepala BPS Suryamin dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Selasa (5/5/2015).

Seperti tak yakin dengan kesalahan kinerja pemerintahan Jokowi, mencari-cari faktor lain untuk di jadikan "kambing hitam" pun dilakukan.

Adalah Jusuf Kalla selaku Wakil Presiden (Wapres) masih saja menyalahkan efek dari ekonomi global.

Menurut JK, faktor utama yang menyebabkan perekonomian Indonesia lesu pada tiga bulan pertama di tahun 2015 adalah faktor perekonomian global yang tengah mengalami pelambatan.

"Akibat ekonomi menurun tentu punya efek. Itu pasti," pungkasnya seperti dilansir okezone.

Anehnya, pernyataan JK tak seirama dengan Staf Kepresidenan Istana yang cendrung menyalahkan pemerintahan masa lalu, yaitu pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi kambing hitam.

"Tanpa banyak orang tahu, Pak Jokowi mewarisi ekonomi yang lambat. Mengubah pertumbuhan ekonomi itu tidak gampang. Jadi terbukti sudah usaha macam ini itu, tapi anggaran belum terlalu efektif, belum optimal, sehingga perlambatan jadi makin kelihatan. Jadi ini sampai bulan Maret," kata Deputi Kepala Staf Kepresidenan, Purbaya Yudhi Sadewa di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/5/2015), dilansir detikcom

Kalau sudah begini yang terjadi, rakyat bisa dengan jeli bisa menilai bahwa pemerintahan Jokowi-JK memang suka menyalahkan faktor eksternal tanpa mau menilai kinerja pemerinatahan kedalam. Kalau pun memang mau menyalahkan pihak luar, harusnya kompak atau seirama, bukan berbeda pendapat. Kan gak lucu jadinya. [sal]

Popular posts from this blog

Alamak! Bentuk Tim Independen, Jokowi Bikin Konflik KPK vs Polri Makin Rumit

Aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat tim independen untuk memediasi konflik KPK dan Polri bukan memberikan solusi, tetapi menambah polemik dan masalah menjadi rumit. "Pembentukan tim independen bukanlah solusi tapi akan membuat polemik ini makin kusut dan berliku," tegas dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Masnur Marzuki, kepada wartawan, Selasa (27/1). Menurutnya, terdapat beberapa alasan tim independen tak dibutuhkan. Pertama, belum ada dasar hukum yang jelas pembentukan tim tersebut apakah keppres atau dasar hukum teknis lainnya. "Karena bila tidak dibekali dasar hukum yang jelas, tim tidak akan efektif bekerja menggali fakta dan memanggil para pihak," katanya. Kedua, Presiden seperti tidak belajar dari pengalaman sebelumnya bahwa selama ini pengelolaan negara menjadi tidak efektif karena terlalu banyak tim yang nomenklaturnya tidak jelas dan justru tumpang tindih dengan lembaga atau institusi yang

Contact

Kritik, saran atau pemasangan iklan bisa dikirim ke email maidany@gmail.com. Tulis di subjek : Kritik, Saran atau Iklan. Terima Kasih Redaksi

Gagal Jadi Menteri Jokowi, Rieke Diah Pitaloka Kini Resmi Cerai dengan Suami

Dulu sempat tersiar kabar, Rieke Diah Pitaloka (Oneng) akan di jadikan menteri dalam kabinet kerja Jokowi. Isu yang berkembang - saat itu - adalah Menteri Tenaga Kerja danTransmigrasi Indonesia. Tapi dalam pengmuman kabinet kerja Jokowi, nama "Oneng" tak ada disebutkan. Yang terjadi, Politisi PDIP tersebut bukan saja gagal jadi menterinya Jokowi. Resmi bercerai dengan suami membuat Rieke juga gagal membangun mahligai rumah tangganya. Dilansir laman Detik (24/3), kabar mengejutkan datang dari artis sekaligus politikus Rieke Diah Pitaloka. Ia ternyata telah bercerai dengan sang suami, Donny Gahral Adian. Isu keretakan rumah tangga Rieke dan Donny memang sudah lama terdengar, bisa dibilang sejak pertengahan tahun lalu. Kabar tersebut ternyata bukan gosip belaka. Saat ini, keduanya sudah resmi bercerai. Hal itu dikonfirmasi oleh Humas Pengadilan Agama Depok, Jawa Barat, Suryadi. "Iya, benar (telah cerai)," ucap Suryadi kepada detikHOT lewat pesan singkat,