Perjanjian, yang belum ditandatangani, menandai perubahan dalam pengakuan diplomatik resmi Takhta Suci terhadap Organisasi Pembebasan Palestina untuk Negara Palestina.
Negara Vatikan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perjanjian akan diserahkan kepada otoritas masing-masing untuk mendapatkan persetujuan menjelang pertemuan dalam waktu dekat untuk penandatangan hal tersebut.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas sendiri dijadwalkan akan bertemu Paus Franciscus pada hari Sabtu nanti, demikian Anadolu Agency mengabarkan yang dikutip Islampos (14/5).
Tekait dengan hal tersebut, Tribunnews (14/5) merilis, Wakil Menteri Luar Negeri Vatikan, Antoine Camilleri, menjelaskan diharapkan perjanjian tersebut akan membantu mewujudkan apa yang disebut sebagai "solusi dua negara" guna mengakhiri konflik dengan Israel.
Dengan rencana pengakuan tersebut, Vatikan menambah panjang daftar negara Eropa yang mengakui Palestina.
Tahun lalu, Parlemen Eropa, Inggris, Republik Irlandia, Spanyol, dan Prancis menyetujui mosi mendukung Negara Palestina.
Swedia sementara itu mengambil langkah lebih tegas dengan secara formal mengakui Palestina sebagai negara.
Di sisi lain, pemerintah Israel mengatakan kecewa dengan langkah Vatikan dengan mengatakan keputusan tersebut akan mengganggu perundingan bilateral.
[sal]