Skip to main content

"Bukti Merakyat" Jokowi di Papua Akan Dikawal 6.000 Tentara


Sekitar 6.000 personel TNI-Polri akan mengamankan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat pada 8-11 Mei 2015. Panglima Komando Daerah Militer XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Fransen Siahaan mengatakan, angka itu dari dari 3.260 prajurit TNI di bawah Kodam XVII Cenderawasih dan 2.700 polisi dari Polda Papua dan Papua Barat.

Fransen mengatakan, personel akan disebar di lokasi yang akan dikunjungi Presiden, yakni Sentani, Kota Jayapura, dan Merauke, di Provinsi Papua, serta Manokwari dan Kota Sorong di Papua Barat. Lokasi kunjungan terbanyak berada di Kota Jayapura dan Sentani,elas Fransen usai memimpin serah terima jabatan perwira Kodam XVII Cenderawasih di Makodam Cenderawasih, Selasa (5/5/2015).

Setiba di Sentani, Jumat (8/5/2015), Presiden akan meninjau pembangunan Pasar Pharaa yang peletakan batu pertamanya dilakukan akhir Desember 2014 lalu. Selanjutnya pada Sabtu (9/5/2011), Presiden akan meresmikan kabel fiber optik bawah laut PT Telkom, mengunjungi Pasar Hamadi Entrop, meninjau Jembatan Holtekam, meninjau Kampus IPDN di Bumi Perkemahan Waena, dan melakukan peletakan batu pertama pembangunan fasilitas PON XX.

Setelah kegiatan tersebut, Presiden akan langsung terbang ke Merauke untuk melakukan panen raya bersama petani di Bapeko. Jika memungkinkan, Presiden akan langsung terbang ke Biak berganti pesawat.

Jika tidak, mungkin bermalam di Merauke,ungkap Fransen. Keesokan harinya, di Manokwari Papua Barat, Presiden Jokowi akan meninjau pembangunan industri petrokimia dan pembangunan pembangkit listrik proyek Tangguh di Bintuni.

Pada hari Senin (11/5/2015) akan melanjutkan lawatan ke Sorong untuk meresmikan kabel fiber optik PT Telkom dan peresmian Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN),jelas Fransen.

Terkait adanya suara sumbang penolakan kedatangan Presiden ke Papua, menurut Fransen, hal ini tidak akan mengubah rencana Kepala Negara. Jika ada upaya mengganggu kunjungan tersebut, Fransen mengaku akan menindak tegas.

Tidak ada toleransi jika ada yang mencoba mengganggu kunjungan Presiden ke Papua dan Papua Barat. Kunjungan ini bertujuan untuk melihat bagaimana pemerintah kabupaten dan provinsi menindaklanjuti program dari pemerintah pusat, ungkap Fransen.(Baca, Kecewa, Forum Geraja Papua Tolak Kedatangan Jokowi)

Diterjunkannya personel TNI besar-besaran di Papua untuk mengamankan Jokowi mengisyaratkan jiak sosok ini memang bukan presiden pilihan rakyat, karena dianggap banyak musuhnya. Jika Jokowi benar-benar presiden pilihan rakyat maka dia tidak perlu takut dengan rakyatnya sendiri.(rz/eramuslim)

Popular posts from this blog

Alamak! Bentuk Tim Independen, Jokowi Bikin Konflik KPK vs Polri Makin Rumit

Aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat tim independen untuk memediasi konflik KPK dan Polri bukan memberikan solusi, tetapi menambah polemik dan masalah menjadi rumit. "Pembentukan tim independen bukanlah solusi tapi akan membuat polemik ini makin kusut dan berliku," tegas dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Masnur Marzuki, kepada wartawan, Selasa (27/1). Menurutnya, terdapat beberapa alasan tim independen tak dibutuhkan. Pertama, belum ada dasar hukum yang jelas pembentukan tim tersebut apakah keppres atau dasar hukum teknis lainnya. "Karena bila tidak dibekali dasar hukum yang jelas, tim tidak akan efektif bekerja menggali fakta dan memanggil para pihak," katanya. Kedua, Presiden seperti tidak belajar dari pengalaman sebelumnya bahwa selama ini pengelolaan negara menjadi tidak efektif karena terlalu banyak tim yang nomenklaturnya tidak jelas dan justru tumpang tindih dengan lembaga atau institusi yang

Contact

Kritik, saran atau pemasangan iklan bisa dikirim ke email maidany@gmail.com. Tulis di subjek : Kritik, Saran atau Iklan. Terima Kasih Redaksi

Gagal Jadi Menteri Jokowi, Rieke Diah Pitaloka Kini Resmi Cerai dengan Suami

Dulu sempat tersiar kabar, Rieke Diah Pitaloka (Oneng) akan di jadikan menteri dalam kabinet kerja Jokowi. Isu yang berkembang - saat itu - adalah Menteri Tenaga Kerja danTransmigrasi Indonesia. Tapi dalam pengmuman kabinet kerja Jokowi, nama "Oneng" tak ada disebutkan. Yang terjadi, Politisi PDIP tersebut bukan saja gagal jadi menterinya Jokowi. Resmi bercerai dengan suami membuat Rieke juga gagal membangun mahligai rumah tangganya. Dilansir laman Detik (24/3), kabar mengejutkan datang dari artis sekaligus politikus Rieke Diah Pitaloka. Ia ternyata telah bercerai dengan sang suami, Donny Gahral Adian. Isu keretakan rumah tangga Rieke dan Donny memang sudah lama terdengar, bisa dibilang sejak pertengahan tahun lalu. Kabar tersebut ternyata bukan gosip belaka. Saat ini, keduanya sudah resmi bercerai. Hal itu dikonfirmasi oleh Humas Pengadilan Agama Depok, Jawa Barat, Suryadi. "Iya, benar (telah cerai)," ucap Suryadi kepada detikHOT lewat pesan singkat,