Skip to main content

Racuni Bibi Sendiri, Kim Jong-un Dilaporkan


Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dilaporkan telah memerintahkan pejabat senior pemerintahannya untuk meracuni bibinya sendiri tahun lalu.

Informasi itu dibocorkan seorang mantan pejabat Korut kepada CNN, Senin (11/5).

Kim memberikan perintah untuk membunuh bibinya, Kim Kyong Hui, pada Mei 2014, hanya beberapa bulan setelah Kim mengeksekusi pamannya, Jang Song-thaek, kata mantan pejabat senior Korut yang identitasnya dirahasiakan.

Pernyataan ini menjawab spekulasi mengenai keberadaan bibinya yang menghilang sejak September 2013 setelah suaminya kehilangan jabatannya sebagai tangan kanan Kim Jong-un.

"Kim Kyong-hui sangat marah atas kematian suaminya," kata sumber tersebut.

"Dia menghilang dari publik. Para aparat berjaga-jaga di rumahnya dan dia menghabiskan berbulan-bulan menyatakan kemarahannya."

Paman Kim dibunuh pada Desember 2013 di sebuah ruang bawah tanah setelah diduga menyarankan pembangunan ekonomi berskala besar dibandingkan membangun kolam renang dan resor ski yang diinginkan Kim, menurut sumber itu.

Sekitar 30 penasihat dan pembantu Kim kemudian dieksekusi. Sebagian dari mereka menjalani eksekusi mati dengan menghadapi penembak jitu.

Kim telah mengeksekusi mati 15 pejabat senior pada 2015, menurut sumber intelijen Korea Selatan seperti dilansir CNN.

"Berbagai laporan itu adalah fitnah yang jahat," kata Park Yong-chol, wakil direktur Republik Demokrasi Rakyat Korea bagi Penelitian untuk Reunifikasi Nasional.

"Sangat normal bagi negara manapun menghukum dan mengeksekusi pihak yang berseteru," tambahnya.

Febriamy Hutapea/FEB/Beritasatu
NY Daily News, CNN

Popular posts from this blog

Alamak! Bentuk Tim Independen, Jokowi Bikin Konflik KPK vs Polri Makin Rumit

Aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat tim independen untuk memediasi konflik KPK dan Polri bukan memberikan solusi, tetapi menambah polemik dan masalah menjadi rumit. "Pembentukan tim independen bukanlah solusi tapi akan membuat polemik ini makin kusut dan berliku," tegas dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Masnur Marzuki, kepada wartawan, Selasa (27/1). Menurutnya, terdapat beberapa alasan tim independen tak dibutuhkan. Pertama, belum ada dasar hukum yang jelas pembentukan tim tersebut apakah keppres atau dasar hukum teknis lainnya. "Karena bila tidak dibekali dasar hukum yang jelas, tim tidak akan efektif bekerja menggali fakta dan memanggil para pihak," katanya. Kedua, Presiden seperti tidak belajar dari pengalaman sebelumnya bahwa selama ini pengelolaan negara menjadi tidak efektif karena terlalu banyak tim yang nomenklaturnya tidak jelas dan justru tumpang tindih dengan lembaga atau institusi yang

Contact

Kritik, saran atau pemasangan iklan bisa dikirim ke email maidany@gmail.com. Tulis di subjek : Kritik, Saran atau Iklan. Terima Kasih Redaksi

Gagal Jadi Menteri Jokowi, Rieke Diah Pitaloka Kini Resmi Cerai dengan Suami

Dulu sempat tersiar kabar, Rieke Diah Pitaloka (Oneng) akan di jadikan menteri dalam kabinet kerja Jokowi. Isu yang berkembang - saat itu - adalah Menteri Tenaga Kerja danTransmigrasi Indonesia. Tapi dalam pengmuman kabinet kerja Jokowi, nama "Oneng" tak ada disebutkan. Yang terjadi, Politisi PDIP tersebut bukan saja gagal jadi menterinya Jokowi. Resmi bercerai dengan suami membuat Rieke juga gagal membangun mahligai rumah tangganya. Dilansir laman Detik (24/3), kabar mengejutkan datang dari artis sekaligus politikus Rieke Diah Pitaloka. Ia ternyata telah bercerai dengan sang suami, Donny Gahral Adian. Isu keretakan rumah tangga Rieke dan Donny memang sudah lama terdengar, bisa dibilang sejak pertengahan tahun lalu. Kabar tersebut ternyata bukan gosip belaka. Saat ini, keduanya sudah resmi bercerai. Hal itu dikonfirmasi oleh Humas Pengadilan Agama Depok, Jawa Barat, Suryadi. "Iya, benar (telah cerai)," ucap Suryadi kepada detikHOT lewat pesan singkat,