Skip to main content

Waduh! Ketua DPP PAN: Maraknya Prostitusi "Online", Dampak Buruk Kinerja Jokowi


Maraknya praktik prostitusi online serta kasus-kasus narkoba, tidak terlepas dari dampak buruknya kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini.

"Kesulitan ekonomi yang makin parah dialami rakyat, membuat praktik kejahatan sulit terbendung karena orang terdesak dengan hidupnya. Praktik prostitusi online serta kasus-kasus narkoba terjadi, salah satunya karena faktor kesulitan ekonomi yang dialami oleh rakyat kita," kata Ketua DPP PAN, Noviantika Nasution, di Jakarta, Senin (11/5).

Ia meminta Presiden Jokowi harus bisa segera memperbaiki kondisi pemerintahannya, terutama di bidang perekonomian yang cenderung terus merosot.

"Presiden Jokowi jangan takut mengganti menterinya yang tak mampu menjalankan tugasnya secara baik," kata mantan anggota DPR periode 1999-2004.

Menurutnya, kinerja pemerintah dalam tujuh bulan ini, sangat tidak menggembirakan di hampir semua bidang. Hal itu, katanya, juga dibuktikan oleh berbagai survei yang dilakukan lembaga-lembaga survei.

Di bidang politik, kata Noviantika, berbulan-bulan pemerintahan Jokowi diombang-ambing oleh konflik ketidakpastian pencalonan kapolri, sementara saat ini berlanjut dengan ketidakpastian kinerja di Kementerian Olahraga terkait kebijakan soal PSSI.

Kemerosotan di bidang ekonomi yang paling dirasakan, kata Noviantika, di mana harga-harga yang makin mahal, membuat hidup rakyat semakin terhimpit.

"Situasi ini tak bisa dibiarkan, karena akan berdampak lebih parah pada aspek yang lain," ujar Noviantika, yang juga pernah lama menjadi politisi PDIP.

Penggantian anggota kabinet yang tak becus bekerja, menurut Noviantika, sebagai langkah yang tak bisa dielakkan demi memulihkan kinerja pemerintahan Jokowi-JK. [sal/beritasatu/suarapembaruan]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,