Skip to main content

Terlalu, Bocah Ini Diselundupkan dalam Koper


Seorang bocah lelaki berumur delapan tahun nyaris melewati pemeriksaan bea cukai dalam sebuah koper. Petugas di Kota Ceuta, kota yang berbatasan dengan Maroko merasa curiga saat seorang wanita terlihat begitu gelisah dan gugup ketika akan melewati pemeriksaan barang, Kamis (7/5).

Wanita berumur 19 tahun itu kemudian diminta menepi dan diyakini membawa narkoba dalam barang bawaannya. Tapi saat petugas memindai koper yang dibawanya, justru hal mengejutkan yang terjadi.

Gambaran seorang bocah terlihat jelas di pemindaian sinar X dan petugas segera membuka koper tersebut serta menemukan bocah berumur delapan tahun ada di dalamnya.

"Peristiwa ini mungkin bisa berakhir tragis," kata juru bicara petugas bea cukai di Kota Ceuta.

Anak lelaki yang ada dalam koper tersebut segera mengeluarkan kepalanya dari dalam tas dan berkata dalam Bahasa Prancis sembari tersenyum," Halo, nama saya Abou."

Polisi saat ini tengah menyelidiki insiden aneh tersebut dan telah menahan seorang pria dari kota Costa de Marfil, Pantai Gading yang juga ayah bocah tersebut. Pria tersebut mencoba melewati tempat yang sama sekitar satu setengah jam berikutnya, dan menyatakan bahwa dia tinggal di Pulau Canary.

Diyakini perempuan yang membawa sang bocah dalam koper adalah orang suruhan yang mendapatkan imbalan uang atas jasanya.


Ceuta sendiri adalah kota perbatasan dimana orang dan kendaraan yang menuju Spanyol sering melewati tempat tersebut. Kota itu sendiri sering dilewati imigran ilegal yang mencoba menyelundupkan barang serta diri mereka sendiri seperti pada kejadian langka ini. [sal/Beritasatu]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,