Skip to main content

Terungkap Fakta Dilapangan: Pasar Johar Dibakar!


Berdasar pada temuan tim independen bentukan Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI), kebakaran Pasar Johar yang mengakibatkan ribuan kios terbakar serta kerugian yang ditaksir mencapai triliunan rupiah tersebut, diindikasikan adanya kesengajaan. Hal tersebut diperkuat dengan keterangan dari saksi-saksi.

Dugaan penyebab kebakaran berasal dari konsleting listrik menurut IKAPPI sangat tidak masuk akal dan penuh kejanggalan. “Ini ditunjukan dengan munculnya api di beberapa titik. Kecurigaan semakin bertambah dengan adanya suara ledakan saat kejadian. Untuk itulah, IKAPPI membentuk tim independen yang berjumlah delapan anggota guna melakukan penyeledikan penyebab kebakaran,” tegas Ketua Umum DPP IKAPPI Abdullah Mansuri saat meninjau dan menemui beberapa pedagang korban kebakaran Pasar Johar, Selasa (12/5).

Dari hasil sementara penyelidikan independen, kata Mansuri, sejumlah saksi menyatakan saat kebakaran berlangsung listrik masih dalam kondisi menyala. Sehingga ada dugaan kuat penyebab utama bukan karena konsleting, melainkan ada unsur kesengajaan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu. “Adanya penyebab inidikasi kesengajaan kuat, kami menyayangkan pihak-pihak yang terlebih dahulu menyampaikan kebakaran karena korsleting listrik,” tuturnya.

Pihaknya menuturkan, Atas temuan tersebut, nantinya akan dijadikan sebagai bahan rekomendasi ke Mabes Polri untuk menjadi pertimbangan dalam memutuskan penyebab utama kebakaran Pasar Johar.

Jika nanti benar adanya unsur kesengajaan, kata dia, IKAPPI mendesak Mabes Polri mengusut tuntas kasus tersebut hingga menemukan dan menindak aktor utamanya. “Jika korsleting listrik, maka penglola harus diproses hukum karena kelalaiannya hingga merugikan masyarakat. Kalau dbakar, pelaku dan aktor intelektualnya harus dikejar. Perlu diingat, pedagang selalu membayar retribusi dan lainnya,” ucapnya.

[Art/Fajar]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,