Situasi yang serba tidak terkendali saat ini, salah satu faktornya karena kepemimpinan nasional yang lemah. Kepemimpinan yang lemah berpengaruh tidak hanya dalam soal ketatanegaraan tetapi juga sendi-sendi kehidupan masyarakat.
“Tidak hanya soal Polri dan KPK, menteri dan partai tapi juga soal harga bawang, beras dan cabe dan kebutuhan lain,” kata pakar Hukum Tata Negara Margarito, kepada awak media, Selasa (05/05/2015).
Lama kelamaan masyarakat akan menjadi bingung karena serba tidak menentu arah dan yang pegang kendali. “Ini negara macam apa semuanya serba tak terkendali dan semaunya sendiri,” tanya Margarito.
Menurut Margarito, tidak adanya kendali pada hampir semua bidang kehidupan sebagai akibat dari kepemimpinan yang lemah. “Kepemimpinan Pak Jokowi sangat lemah, terkesan sama sekali tidak diikuti bawahannya sehingga semuanya berjalan sendiri-sendiri,” tegas Margarito.
Margarito mengaku sulit memberikan masukan untuk memperbaiki keadaan yang terjadi saat ini. Sebab, kelemahan itu bukan terjadi di bawah melainkan pada pucuk kepemimpinan nasional.
“Kalau kelemahan itu terjadi di tingkat menteri, bisa kita atasi dengan mengganti menterinya, kalau kelemahannya pada presiden diganti semua menterinya juga tidak ada pengaruhnya, tetap akan lemah pemerintahannya,” pungkas Margarito. [suaramahasiswa]