Skip to main content

Kelemahannya Pada Presiden Jokowi, Semua Menteri Diganti Pemerintah Tetap Lemah



Situasi yang serba tidak terkendali saat ini, salah satu faktornya karena kepemimpinan nasional yang lemah. Kepemimpinan yang lemah berpengaruh tidak hanya dalam soal ketatanegaraan tetapi juga sendi-sendi kehidupan masyarakat.

“Tidak hanya soal Polri dan KPK, menteri dan partai tapi juga soal harga bawang, beras dan cabe dan kebutuhan lain,” kata pakar Hukum Tata Negara Margarito, kepada awak media, Selasa (05/05/2015).

Lama kelamaan masyarakat akan menjadi bingung karena serba tidak menentu arah dan yang pegang kendali. “Ini negara macam apa semuanya serba tak terkendali dan semaunya sendiri,” tanya Margarito.

Menurut Margarito, tidak adanya kendali pada hampir semua bidang kehidupan sebagai akibat dari kepemimpinan yang lemah. “Kepemimpinan Pak Jokowi sangat lemah, terkesan sama sekali tidak diikuti bawahannya sehingga semuanya berjalan sendiri-sendiri,” tegas Margarito.

Margarito mengaku sulit memberikan masukan untuk memperbaiki keadaan yang terjadi saat ini. Sebab, kelemahan itu bukan terjadi di bawah melainkan pada pucuk kepemimpinan nasional.

“Kalau kelemahan itu terjadi di tingkat menteri, bisa kita atasi dengan mengganti menterinya, kalau kelemahannya pada presiden diganti semua menterinya juga tidak ada pengaruhnya, tetap akan lemah pemerintahannya,” pungkas Margarito. [suaramahasiswa]

Popular posts from this blog

Alamak! Bentuk Tim Independen, Jokowi Bikin Konflik KPK vs Polri Makin Rumit

Aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat tim independen untuk memediasi konflik KPK dan Polri bukan memberikan solusi, tetapi menambah polemik dan masalah menjadi rumit. "Pembentukan tim independen bukanlah solusi tapi akan membuat polemik ini makin kusut dan berliku," tegas dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Masnur Marzuki, kepada wartawan, Selasa (27/1). Menurutnya, terdapat beberapa alasan tim independen tak dibutuhkan. Pertama, belum ada dasar hukum yang jelas pembentukan tim tersebut apakah keppres atau dasar hukum teknis lainnya. "Karena bila tidak dibekali dasar hukum yang jelas, tim tidak akan efektif bekerja menggali fakta dan memanggil para pihak," katanya. Kedua, Presiden seperti tidak belajar dari pengalaman sebelumnya bahwa selama ini pengelolaan negara menjadi tidak efektif karena terlalu banyak tim yang nomenklaturnya tidak jelas dan justru tumpang tindih dengan lembaga atau institusi yang

Contact

Kritik, saran atau pemasangan iklan bisa dikirim ke email maidany@gmail.com. Tulis di subjek : Kritik, Saran atau Iklan. Terima Kasih Redaksi

Gagal Jadi Menteri Jokowi, Rieke Diah Pitaloka Kini Resmi Cerai dengan Suami

Dulu sempat tersiar kabar, Rieke Diah Pitaloka (Oneng) akan di jadikan menteri dalam kabinet kerja Jokowi. Isu yang berkembang - saat itu - adalah Menteri Tenaga Kerja danTransmigrasi Indonesia. Tapi dalam pengmuman kabinet kerja Jokowi, nama "Oneng" tak ada disebutkan. Yang terjadi, Politisi PDIP tersebut bukan saja gagal jadi menterinya Jokowi. Resmi bercerai dengan suami membuat Rieke juga gagal membangun mahligai rumah tangganya. Dilansir laman Detik (24/3), kabar mengejutkan datang dari artis sekaligus politikus Rieke Diah Pitaloka. Ia ternyata telah bercerai dengan sang suami, Donny Gahral Adian. Isu keretakan rumah tangga Rieke dan Donny memang sudah lama terdengar, bisa dibilang sejak pertengahan tahun lalu. Kabar tersebut ternyata bukan gosip belaka. Saat ini, keduanya sudah resmi bercerai. Hal itu dikonfirmasi oleh Humas Pengadilan Agama Depok, Jawa Barat, Suryadi. "Iya, benar (telah cerai)," ucap Suryadi kepada detikHOT lewat pesan singkat,