Sepertinya Presiden Jokowi menyadari bahwa kinerja para menteri di kabinet kerjanya tak beres. Dampaknya memang sangat serius, pada kwartal I 2015, ekonomi Indonesia terpuruk, target pendapatan pajak tak sesuai. Mungkin hal tersebut, menjadi salah dua dari masalah-masalah yang lain; mengapa mantan walikota Solo itu "semprot" para menteri.
Seperti dilansir Merdeka (13/5/15), Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tegas memperingatkan semua menteri-menteri akan organisasi kementerian. Sampai detik ini, kata Jokowi, ada sejumlah kementerian yang peraturan presiden (Perpres-nya) belum dia tandatangani. Nada bicara Jokowi terkesan marah dan menyentil menteri-menteri.
"Sebelum masuk kepada rencana kerja pemerintah tahun 2016, saya ingin memperingatkan kembali masalah yang berkaitan dengan organisasi kementerian," kata Jokowi dalam sambutannya di sidang kabinet paripurna di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/5).
Dengan tegas, Jokowi mengingatkan semua menteri untuk hati-hati. Sebab, kata dia, jika perpres kementerian belum ditandatangani, maka dapat berimbas pada masalah pertumbuhan ekonomi nasional.
"Hati-hati karena masalah kelembagaan ini rentetannya bisa masuk pada masalah pencairan anggaran, pencarian anggaran bisa masuk kepada serapan anggaran, serapan anggaran bisa masuk kepada pengaruh pertumbuhan ekonomi melemahnya ekonomi dan lain-lainnya, hati-hati," jelas Jokowi.
"Saya harapkan, sebetulnya sudah saya ingatkan ini sejak Januari. Tapi mungkin belum banyak punya feeling bahwa ini akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi melemahnya ekonomi. Sehingga sampai sekarang masih ada yang belum perpres kementeriannya saya tandatangani. Ada 1, 2, 3, 4, 5, 6, 5 kementerian," tutup Jokowi.
Dalam sidang kabinet paripurna ini, Presiden Jokowi mengumpulkan semua menteri-menterinya. Termasuk, Panglima TNI dan Kepala Polri.
[sal/merdeka]