Skip to main content

Jokowi Jumpa SBY Pakai Jas Rapi, Tapi Jokowi Jumpa Sultan Brunei Kok Tidak Ya?


Presiden Jokowi hadir dalam acara Kongres IV partai Demokrat pada tanggal 12 Mei 2015. Kongres tersebut di gelar di Jawa Timur, Surabaya. Tepatnya di hotel di Hotel Shangri-La. Sebenarnya, acara kongres berlangsung 11 - 13 Mei 2015. Namun pembukaan dan peresmian acara di lakukan pada hari Selasa malam, tanggal 12 Mei 2015.

Dalam kongres tersebut Jokowi tampil rapi dengan setelan jas, kemeja putih, dan dasi merah. Padahal, biasanya beliau hanya mengenakan kemeja putih atau baju batik setiap menghadiri kongres, muktamar, atau munas partai politik.

Bukan tanpa alasan rupanya Jokowi berpenampilan rapi. Menurut mantan walikota Solo itu, dirinya berpenampilan formal karena tak mau kalah rapi saat bersanding dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga mantan Presiden RI ke 6 (2004-2014).

"Sudah saya perkirakan saya duduk berjejer dengan pak SBY, pak SBY kan biasanya rapi, sudah tinggi besar pasti rapi, kalau saya pakai kemeja putih sudah pasti nanti saya dikira," kata Jokowi sambil tersenyum disambut dengan tawa oleh seluruh kader dan tamu yang hadir di kongres Partai Demokrat, dilansir Inilah.

Kemudian, suami Iriana itu mengaku penampilan rapih dirinya semata-mata untuk mengimbangi penampilan SBY yang hadir di kongres Partai Demokrat.

"Ya sekali-sekali saya boleh rapih seperti ini. Ya dikit-dikit lah kalahnya, tapi mengenai kerapihan loh," katanya sambil tersenyum.

Lalu, tak salah jika muncul sebuah pertanyaan. Di mana publik masih ingat dengan gaya Jokowi saat berpose dengan Sultan Brunei Darussalam Hasanal Bolkiah beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, penampilan Jokowi di kala itu terlihat tidak rapi. Selain kancing jas hanya terkancing satu saja, juga lidah dari tampah seperti "mengejek" (lihat foto). Banyak rakyat Indonesia yang sebenarnya malu dengan penampilan Jokowi kala itu. Lantaran, Jokowi sebagai presiden sudah membuat malu Indonesia dengan berpakaian tidak rapi.  (Baca, Presiden Jokowi Pakaian tak Rapi di Brunei)

Sebenarnya, apa yang membuat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbeda dengan Sultan Brunei Hasanal Bolkiah? Apa karena SBY mantan presiden Indonesia, sedang Hasanal Bolkiah bukan presiden?

Atau, apa mungkin ketika itu Jokowi masih belajar memakai jas rapi dan sekarang sudah bisa pakai jas rapi?

Entahlah.

Pertanyaan-pertanyaan diatas wajar hadir, karena baiak atau tidaknya perbuatan Jokowi pasti memberikan efek kepada Indonesia dan rakyatnya. Dan, sebagai rakyat Indonesia, tentu sangat wajar saja bertanya dan memberikan penilaian. [jks]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,