Skip to main content

Terkait Gedung Hendak Dijual Menteri Rini Mau Dipakai KPK

Dua lantai yang ada di Kementerian BUMN, sudah diberikan ke Komisi Pemberantasan Korupsi untuk dipinjamkan. Lalu kenapa Menteri Rini Soemarno justru mau menjualnya?

Dua lantai yang dipinjamkan ke KPK itu adalah lantai 5 dan lantai 15. Ini untuk menunjang kerja KPK, hingga gedung barunya selesai dibangun. Peminjaman ini juga sudah disepakati oleh Menteri BUMN sebelumnya Dahlan Iskan.

Itu juga dikeluhkan oleh anggota Komisi III DPR Aboebakar Alhabsy. " Bila sekarang mau dijual, nantinya KPK mau ditaroh di mana?," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera ini, Kamis (18/12/2014).

Komisi antirasuah itu juga sudah melayangkan protesnya. Karena sudah disepakati, dua lantai itu ditempati KPK.

Kebijakan Menteri Rini ini, dipastikan akan menghambat kerja KPK dalam memberantas korupsi. Karena masalah kantor, menjadi hal urgen yang saat ini dibutuhkan oleh KPK.

Abobakar yakin, langkah Menteri Rini ini membuat efektivitas pemberantasan korupsi di era pemerintahan Jokowi-JK, tidak akan berjalan baik karena kebijakan yang tidak berpihak pada KPK.

"Aktifis anti korupsi pasti akan menilai, ini

sebagai bagian dari upaya untuk menghambat kinerja KPK," kata Aboebakar.

Sebelumnya, Menteri Rini Soemarno mengeluhkan perawatan gedung yang sangat mahal. Ada 21 lantai, sementara pegawainya hanya 250 orang.

Banyak pemborosan seperti listrik, AC. Karena, kalau satu dinyalakan maka otomatis semua lantai akan menyala. Walau sebenarnya tidak dibutuhkan.

Kalau sudah dijual, kata Menteri Rini, nanti pihaknya akan menyewa kantor yang lebih kecil. Dimaksudkan untuk efisiensi. [gus/inilah]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,