Skip to main content

Partai Demokrat Antisipasi Politik Pecah Belah

Kongres IV Partai Demokrat bakal digelar 2015 mendatang. Partai penguasa selama satu dekade ini kini pun mengantisipasi adanya pecah belah di internal.

Wakil Ketua umum DPP Partai Demokrat Agus Hermanto mengatakan pihaknya mengantisipasi potensi gangguan pecah belah internal partai dalam kongres Partai Demokrat. "Kita tidak boleh curiga, tapi menjaga-jaga iya. Tapi kalau berprasangka tidak sama sekali. Kita antisipasi saja," kata Agus di Gedung DPR, Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Senin (29/12/2014).

Menurut dia, belajar dari masalah yang mendera Partai Golkar dan PPP, Wakil Ketua DPR RI ini mengatakan menjadikan pihaknya bersikap antisipatif. "Kita antisipasi jangan sampai ada kongres tandingan. Yang penting kita aman, mengingat dua sahabat partai (PPP dan Partai Golkar) lagi didera masalah," kata Agus.

Terkait bursa pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Hermanto mengatakan bakal calon (balon) ke calon harus diusulkan oleh pemegang suara yang berasal dari DPC, DPD dan DPP. "Seandainya yang mencalonkan lebih 50 persen itu sama saja diusulkan secara aklamasi," kata Agus.
Hingga saat ini, Agus menyebutkan nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dominan diusulkan oleh pemegang suara sebagai calon Ketua Umum. "Satu-satunya SBY bisa membesarkan Partai Demokrat, minimal sama dengan pemilu 2009 yakni 21 persen. Untuk itu semua kader atau pemilik hak suara menyuarakan itu," tegas Agus.

Kendati demikian, Partai Demokrat, kata Agus, tetap mendorong adanya regenerasi di internal partai. Salah satu caranya, kata dia, dengan mengajak kader muda yang potensial. "Kader muda diperbanyak juga keterlibatan perempuan," tandas Agus.

Sebagaimana maklum, desakan mendorong SBY kembali memimpin Partai Demokrat muncul dari sejumlah kader Partai Demokrat. Meski demikian, dua politisi Partai Demokrat juga disebut-sebut bakal maju yakni Gede Pasek Suardika dan Marzuki Alie. Gede Pasek yang saat ini sebagai anggota DPD RI tegah menggalang dukungan ke sejumlah kader di daerah. [mrdeka]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,