Skip to main content

Ahok Heran Kenapa PLN Izinkan Listrik Masuk Pemukiman Liar

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah salah satu dari bagian pemerintah yang mengambil untung dari keberadaan pemukiman liar di pinggir sungai ibukota.

"PLN katanya kurang daya tapi kenapa listrik dikasih ke orang-orang yang tinggal di pinggir sungai," ujar Basuki  acara peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) tingkat DKI Jakarta, di Lapangan Monas, Sabtu (13/12).

Kata pria yang akrab disapa Ahok itu, selalu saja ada oknum PLN yang bisa disuap oleh mafia tanah. Bahkan, mafia tanah mampu membayar biaya listrik di pinggir sungai setara dengan perumahan menengah ke atas.

"Dikasi duit Rp 50 Juta supaya pindah, tapi Rp 5 Juta dikasi ke oknum-oknum (pemerintahan) yang bermain. Sisa Rp 45 Juta, Rp 10 Juta buat biaya kembali (membuat tempat tinggal) ke sungai. Rp 5 Juta buat pasang listrik. Ungkapnya.

Tak hanya oknum PLN nakal yang ditemukan dalam kasus pemukiman liar di pinggir sungai, warga yang tinggal disana pun ikut-ikutan 'nakal'. Kata Ahok, ia sempat menemukan warga yang telah tinggal di salah satu bantaran sungai sejak lahir. Karena sudah jadi penghuni tetap di bantaran salah satu sungai selama 67 tahun, pria tersebut enggan dipindah ke rusun dan lebih memilih mendapatkan ganti rugi Rp30 juta untuk biaya menikah.

"Uang Rp 30 Juta-nya (sisa uang ganti rugi) mungkin buat kawin lagi. Kapan lagi kan, mungkin aja bisa dapat daun muda," tuding Ahok.

Karena itu, lanjutnya, selama warga yang tinggal dibantara kali bersikeras tidak mau pindah, maka selama itu juga banjir tidak akan pernah lepas dari Jakarta.[Rmol]

Popular posts from this blog

Heboh, Foto Oknum Polisi Diduga Sedang Bagi Uang Hasil "Petak Umpet"

Foto dua orang oknum anggota polisi sibuk menghitung uang membuat heboh situs media sosial Facebook. Foto yang diposting pemilik akun Facebook Adm Motivasi itu ditautkan ke akun fanpage JOKOWI PRESIDEN KU dengan judul "Ayo Lagi Ngapain?" ini ternyata mendapat respon dari netizen lainnya. Foto hasil jepretan sembunyi-sembunyi (hidden camera) memperlihatkan dua orang polisi seperti memegang berlembar-lembar kertas warna merah seperti bentuk uang Rp 100 ribu. Tentunya berbagai komentar positif dan komentar negatif. Hingga kini foto tersebut mendapat 606 komentar serta like 1.288 orang. Berikut komentar di akun facebook: Harry Setiawan Rph: Kalau yg begini mah bkn fitnah. Hampir rata2 pengguna jalan raya mengalami,kalau yg namanya ketemu yg begini (POLISI). M Ridone: Ada ada saja tapi lucu..kan gk tau itu dwit apa berpikir positip sajalah. etiawan Jayadireja: Yang pasti takut ketahuan istrinya, di umpetin dikit? Ronymeong Rony: itung itung balikin modal dulu bro...

Usai Keluarkan Perpres Soal Kenaikan DP Mobil Pejabat, Nah Lho..Jokowi Bingung!

"Plin Plan pakdhe nih," tulis akun @ebritino  di Twitter terkait sikap Jokowi yang sepertinya kebingungan usai keluarkan Perpres No 39/2015. Ada pun Perpres tersebut mengatur soal kenaikan uang muka (DP) kendaraan mobil pejabat dari Rp 116 juta menjadi Rp 210 juta. Sikap 'plin plan' Jokowi ini apa karena ada banyak protes dari publik atau ada faktor lain memang belum ada klarifikasi dari pihak Istana. Yang ada hanyalah Jokowi sebut akan mengecek ulang Perpres No 39/2015 tersebut. Dikutip laman Detik (5/4) , bahwa Presiden Jokowi berjanji akan mengecek Perpres yang berisi kenaikan nilai uang muka pembelian mobil pejabat negara. Selain itu dirinya juga mengakui bahwa kebijakan itu tidak tepat dilakukan saat ini. "Saat ini bukan saat yang baik. Pertama karena kondisi ekonomi, kedua sisi keadilan, ketiga sisi (penghematan) BBM," tutur Jokowi setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dari kampung halamannya di Solo, Minggu (5/4

Awasi! Putri Indonesia 2015 "Ber-Palu Arit", PKI Sebarkan Racun Komunis di Kalangan Muda

Foto konyol Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri yang berpose memakai kaos bergambar simbol komunis ‘Palu Arit’, mengindikasikan bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) sedang menyebarkan ideologinya kepada kalangan anak muda. Pendapat itu disampaikan Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung, kepada intelijen (23/02). “Saat ini komunis Indonesia sedang menyebarkan ideologi di kalangan anak muda. Putri Indonesia 2015 bisa menjadi simbol untuk menarik kalangan muda,” tegas Alfian Tanjung. Kata Alfian, PKI sudah menyusupkan beberapa kadernya di partai politik. “Lihat saja kader mereka yang ada di partai politik dan DPR. Di PDIP ada Ribka Tjiptaning yang bangga menjadi anak PKI. Padahal PKI itu organisasi yang dilarang di Indonesia,” papar Alfian. Alfian mengingatkan, dalam kondisi bangsa Indonesia yang tidak jelas seperti ini, komunis sangat mudah masuk di kalangan generasi muda maupun rakyat. “Komunis itu pandai mempengaruhi orang. Jargon-jargon menguasai tanah milik negara,