Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil
Sirdj meminta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendukung hukuman mati
terhadap gembong narkoba.
"Nanti Fraksi PKB sikapnya harus sama dengan NU soal hukuman mati," katanya, Kamis (25/12/2014).
Menurutnya, meski sejumlah kalangan menginginkan hukuman mati dihapus karena dianggap melanggar hak asasi manusia (HAM), namun hukuman mati masih dicantumkan di dalam RUU KUHP yang diajukan pemerintah pada 2012 dan saat ini masih dibahas DPR.
Menurut Said Aqil, sikap penolakan terhadap hukuman mati dengan alasan HAM adalah bagian dari ekstrem kiri.
"Jadi ekstrem kanan atau kiri itu gampang. Yang susah itu jadi yang di tengah, karena harus kuat argumentasinya, harus kuat dalilnya," tukasnya.
Karena itu Said Aqil mengatakan hukuman mati tetap harus dipertahankan, terutama untuk pelaku kejahatan yang merusak tatanan kehidupan. "Itu juga saya sampaikan ke Presiden Joko Widodo ketika datang ke PBNU. Kita mendukung kebijakan Pak Jokowi yang menolak grasi terpidana mati gembong narkoba," tandasnya. [ant]
"Nanti Fraksi PKB sikapnya harus sama dengan NU soal hukuman mati," katanya, Kamis (25/12/2014).
Menurutnya, meski sejumlah kalangan menginginkan hukuman mati dihapus karena dianggap melanggar hak asasi manusia (HAM), namun hukuman mati masih dicantumkan di dalam RUU KUHP yang diajukan pemerintah pada 2012 dan saat ini masih dibahas DPR.
Menurut Said Aqil, sikap penolakan terhadap hukuman mati dengan alasan HAM adalah bagian dari ekstrem kiri.
"Jadi ekstrem kanan atau kiri itu gampang. Yang susah itu jadi yang di tengah, karena harus kuat argumentasinya, harus kuat dalilnya," tukasnya.
Karena itu Said Aqil mengatakan hukuman mati tetap harus dipertahankan, terutama untuk pelaku kejahatan yang merusak tatanan kehidupan. "Itu juga saya sampaikan ke Presiden Joko Widodo ketika datang ke PBNU. Kita mendukung kebijakan Pak Jokowi yang menolak grasi terpidana mati gembong narkoba," tandasnya. [ant]