Skip to main content

Diminta Menkumham Harus Cermat Putuskan Konflik Golkar

Jakarta - Menteri Hukum dan HAM Yassona Laoly diminta cermat dalam mengambil keputusan dalam menyelesaikan kemelut yang terjadi di internal Partai Golkar. Jangan sampai keputusan dari Yassona membuat konflik partai tersebut tak kunjung selesai.

"Menurut saya, Menkumham harus cermat untuk memutuskan mana Golkar yang sah. Sbeaiknya tidak terjebak dalam situasi politik seperti yang pernah diputus soal PPP, walau Menkumham mengatakan tidak memihak salah satu kubu PPP tapi keputusan PTUN beda," kata pengamat politik Universitas Mercubuana Heri Budianto kepada INILAHCOM, Minggu (14/12/2014).

Direktur Eksekutif PolcoMM Institute ini mengatakan, Yassona sebaiknya dalam perkara partai berlambang pohon beringin ini agar diselesaikan secara internal. Dimana, kedua kubu diharapkan islah dan mengatakan tidak akan memutuskan sepanjang islah belum dilakukan.

"Jadi sebaiknya rekomendasikan penyelesaiannya internal terlebih dahulu," ujarnya.[ris/inilah]

Popular posts from this blog

Gagal Jadi Menteri Jokowi, Rieke Diah Pitaloka Kini Resmi Cerai dengan Suami

Dulu sempat tersiar kabar, Rieke Diah Pitaloka (Oneng) akan di jadikan menteri dalam kabinet kerja Jokowi. Isu yang berkembang - saat itu - adalah Menteri Tenaga Kerja danTransmigrasi Indonesia. Tapi dalam pengmuman kabinet kerja Jokowi, nama "Oneng" tak ada disebutkan. Yang terjadi, Politisi PDIP tersebut bukan saja gagal jadi menterinya Jokowi. Resmi bercerai dengan suami membuat Rieke juga gagal membangun mahligai rumah tangganya. Dilansir laman Detik (24/3), kabar mengejutkan datang dari artis sekaligus politikus Rieke Diah Pitaloka. Ia ternyata telah bercerai dengan sang suami, Donny Gahral Adian. Isu keretakan rumah tangga Rieke dan Donny memang sudah lama terdengar, bisa dibilang sejak pertengahan tahun lalu. Kabar tersebut ternyata bukan gosip belaka. Saat ini, keduanya sudah resmi bercerai. Hal itu dikonfirmasi oleh Humas Pengadilan Agama Depok, Jawa Barat, Suryadi. "Iya, benar (telah cerai)," ucap Suryadi kepada detikHOT lewat pesan singkat,

Alamak! Bentuk Tim Independen, Jokowi Bikin Konflik KPK vs Polri Makin Rumit

Aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat tim independen untuk memediasi konflik KPK dan Polri bukan memberikan solusi, tetapi menambah polemik dan masalah menjadi rumit. "Pembentukan tim independen bukanlah solusi tapi akan membuat polemik ini makin kusut dan berliku," tegas dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Masnur Marzuki, kepada wartawan, Selasa (27/1). Menurutnya, terdapat beberapa alasan tim independen tak dibutuhkan. Pertama, belum ada dasar hukum yang jelas pembentukan tim tersebut apakah keppres atau dasar hukum teknis lainnya. "Karena bila tidak dibekali dasar hukum yang jelas, tim tidak akan efektif bekerja menggali fakta dan memanggil para pihak," katanya. Kedua, Presiden seperti tidak belajar dari pengalaman sebelumnya bahwa selama ini pengelolaan negara menjadi tidak efektif karena terlalu banyak tim yang nomenklaturnya tidak jelas dan justru tumpang tindih dengan lembaga atau institusi yang

Contact

Kritik, saran atau pemasangan iklan bisa dikirim ke email maidany@gmail.com. Tulis di subjek : Kritik, Saran atau Iklan. Terima Kasih Redaksi