Skip to main content

Efek Libur Akhir Tahun, Hotel di Garut Full Booked

Memasuki liburan akhir tahun, sejumlah hotel di Garut menggelar promo untuk memikat konsumen. Meski harganya dinaikkan, okupansi di sejumlah hotel meningkat hingga full booked.

Marketing Communication Kampung Sampireun Elsa Julianti mengatakan, okupansi di Kampung Sampireun per 31 Desember 2014 sudah mencapai 100 persen, dengan pemesanan dilakukan sejak November lalu.

Padahal dia mengaku adanya kenaikan tarif kamar. Pada hari biasa, harga per kamar paling rendah Rp 2 juta dan Rp 6,5 juta untuk bungalo. Namun kini untuk kamar dibanderol Rp 6 juta, dan untuk bungalo sebesar Rp 15 juta per dua malam.

Kita juga gelar promo dengan ada paket khusus untuk dua malam. Acara untuk malam tahun baru ada pesta kembang api, galadinner, dan hiburan," ujar Elsa, Senin (29/12/2014).

Dia menyebutkan, di Kampung Sampireun sendiri tersedia sebanyak 66 kamar, terdiri atas 26 bungalo dan 40 kamar.

Senada dikemukakan Front Office Tirta Gangga, Herman. Menurutnya, okupansi kamar di hotel berbintang tiga di kawasan wisata Cipanas itu sudah penuh dipesan sejak November lalu. Banyak pemesan dari luar Garut bahkan terpaksa ditolak karena kamar sudah penuh dipesan.

Tarif kamar terendah di Tirta Gangga sendiri mengalami kenaikan dari biasanya terendah Rp897.000 menjadi Rp 1.556.500 per malam, dan tertinggi Rp1.639.000 menjadi Rp2.430.000 per malam.

Di hotel tersebut terdapat sebanyak 40 tipe kamar, dan tiga di antaranya merupakan suite room.

Begitu pun dengan kondisi hotel Danau Dariza. Sebanyak 50 buah kamar di hotel tersebut sudah penuh dipesan dengan tarif terendah Rp785.000, dan tertinggi Rp1.950.000 per malam

"Waktu libur Natal kemarin, kami tak menaikkan tarif. Tarif baru berlaku hanya malam tahun baru. Kami juga menyediakan hiburan live pada malam tahun baru, kata resepsionis Hotel Danau, Dariza Rahmat.

Selain hotel berbintang, hotel-hotel kelas melati juga turut menaikkan harga dan sudah penuh dipesan sejak beberapa waktu sebelumnya. Petugas Front Office Hotel Cipanas Indah, Adis mengatakan, jumlah kamar sebanyak 21 buah sudah penuh dipesan tamu dari Jakarta, Bekasi, dan kota-kota besar lainnya untuk tahun baru. Kendati tarif kamar mengalami kenaikan hingga sekitar 50 persen dari biasanya.

Melonjaknya jumlah pengunjung pada masa liburan panjang seperti akhir tahun sekarang juga mendatangkan rezeki tersendiri bagi warga sekitar tempat wisata. Sebagian menyewakan rumahnya kepada para pengunjung dengan tarif sewa berkisar Rp1 juta hingga Rp1,5 juta per malam.

"Kami sudah biasa. Kalau lebaran atau tahun baru, rumah kami suka disewakan. Kami sendiri pindah sementara ke rumah orang tua yang kebetulan masih dekat, kata salah seorang penduduk di kawasan wisata pemandian air panas Darajat, Ai Herdiani. [hus/inilah]

Popular posts from this blog

Gagal Jadi Menteri Jokowi, Rieke Diah Pitaloka Kini Resmi Cerai dengan Suami

Dulu sempat tersiar kabar, Rieke Diah Pitaloka (Oneng) akan di jadikan menteri dalam kabinet kerja Jokowi. Isu yang berkembang - saat itu - adalah Menteri Tenaga Kerja danTransmigrasi Indonesia. Tapi dalam pengmuman kabinet kerja Jokowi, nama "Oneng" tak ada disebutkan. Yang terjadi, Politisi PDIP tersebut bukan saja gagal jadi menterinya Jokowi. Resmi bercerai dengan suami membuat Rieke juga gagal membangun mahligai rumah tangganya. Dilansir laman Detik (24/3), kabar mengejutkan datang dari artis sekaligus politikus Rieke Diah Pitaloka. Ia ternyata telah bercerai dengan sang suami, Donny Gahral Adian. Isu keretakan rumah tangga Rieke dan Donny memang sudah lama terdengar, bisa dibilang sejak pertengahan tahun lalu. Kabar tersebut ternyata bukan gosip belaka. Saat ini, keduanya sudah resmi bercerai. Hal itu dikonfirmasi oleh Humas Pengadilan Agama Depok, Jawa Barat, Suryadi. "Iya, benar (telah cerai)," ucap Suryadi kepada detikHOT lewat pesan singkat,

Alamak! Bentuk Tim Independen, Jokowi Bikin Konflik KPK vs Polri Makin Rumit

Aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat tim independen untuk memediasi konflik KPK dan Polri bukan memberikan solusi, tetapi menambah polemik dan masalah menjadi rumit. "Pembentukan tim independen bukanlah solusi tapi akan membuat polemik ini makin kusut dan berliku," tegas dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Masnur Marzuki, kepada wartawan, Selasa (27/1). Menurutnya, terdapat beberapa alasan tim independen tak dibutuhkan. Pertama, belum ada dasar hukum yang jelas pembentukan tim tersebut apakah keppres atau dasar hukum teknis lainnya. "Karena bila tidak dibekali dasar hukum yang jelas, tim tidak akan efektif bekerja menggali fakta dan memanggil para pihak," katanya. Kedua, Presiden seperti tidak belajar dari pengalaman sebelumnya bahwa selama ini pengelolaan negara menjadi tidak efektif karena terlalu banyak tim yang nomenklaturnya tidak jelas dan justru tumpang tindih dengan lembaga atau institusi yang

Contact

Kritik, saran atau pemasangan iklan bisa dikirim ke email maidany@gmail.com. Tulis di subjek : Kritik, Saran atau Iklan. Terima Kasih Redaksi